
Gempa yang melanda Iran (Foto: Reuters)
TEHERAN - Dua gempa berukuran besar melanda
Iran pada Sabtu (11/8/2012). Akibat gempa itu, dilaporkan 300 orang
tewas dan 5.000 lainnya terluka.
Gempa pertama berkekuatan 6,4 Skala Richter (SR) melanda sekira 60 kilometer timur laut kota Tabriz. Kota ini merupakan daerah penting karena menjadi penghubung industri minyak Iran. Selain itu, kota itu juga memiliki fasilitas nuklir aktif.
Sedangkan gempa kedua terjadi 11 menit kemudia usai gempa pertama di Varzaghan. Kota tersebut jaraknya tidak terlalu jauh dari Tabriz , yakni sekira 49 kilometer.
Usai gempa melanda, ribuan warga langsung berlindung di pinggiran jalan karena takut akan ada gempa susulan. Tetapi warga saat masih kekurangan pasokan tenda dan bantuan lainnya di tengah malam yang dingin. Hingga Senin ini, sekira 60 gempa susulan yang menyerang.
"Saya melihat beberapa warga yang rumahnya hancur dan semua hewan peliharaannya mati. Warga membutuhkan bantuan dan membutuhkan pakaian hangat, tenda, selimut dan roti," ucap seorang fotografer setempat Tahir Sadati, seperti dikutip Reuters, Senin (13/8/2012).
Kerusakan terparah terjadi di kota Ahar, Varzaghan dan Haress. Sementara regu penyelamatan Pemerintah Iran mengatakan, proses penyelamatan sudah dihentikan. Mereka juga memastikan tidak ada lagi warga yang terperangkap di bawah puing-puing bangunan yang runtuh.
Tetapi hingga saat ini, beberapa desa masih sulit untuk ditempuh melalui jalan raya. Kondisi ini pun membuat proses penyelamatan terganggu. Rumah sakit pun tampaknya kewalahan menerima korban gempa. Banyak pasien yang tidak bisa tiba ke rumah sakit, karena akses ke rumah sakit tertutup.(faj)
Gempa pertama berkekuatan 6,4 Skala Richter (SR) melanda sekira 60 kilometer timur laut kota Tabriz. Kota ini merupakan daerah penting karena menjadi penghubung industri minyak Iran. Selain itu, kota itu juga memiliki fasilitas nuklir aktif.
Sedangkan gempa kedua terjadi 11 menit kemudia usai gempa pertama di Varzaghan. Kota tersebut jaraknya tidak terlalu jauh dari Tabriz , yakni sekira 49 kilometer.
Usai gempa melanda, ribuan warga langsung berlindung di pinggiran jalan karena takut akan ada gempa susulan. Tetapi warga saat masih kekurangan pasokan tenda dan bantuan lainnya di tengah malam yang dingin. Hingga Senin ini, sekira 60 gempa susulan yang menyerang.
"Saya melihat beberapa warga yang rumahnya hancur dan semua hewan peliharaannya mati. Warga membutuhkan bantuan dan membutuhkan pakaian hangat, tenda, selimut dan roti," ucap seorang fotografer setempat Tahir Sadati, seperti dikutip Reuters, Senin (13/8/2012).
Kerusakan terparah terjadi di kota Ahar, Varzaghan dan Haress. Sementara regu penyelamatan Pemerintah Iran mengatakan, proses penyelamatan sudah dihentikan. Mereka juga memastikan tidak ada lagi warga yang terperangkap di bawah puing-puing bangunan yang runtuh.
Tetapi hingga saat ini, beberapa desa masih sulit untuk ditempuh melalui jalan raya. Kondisi ini pun membuat proses penyelamatan terganggu. Rumah sakit pun tampaknya kewalahan menerima korban gempa. Banyak pasien yang tidak bisa tiba ke rumah sakit, karena akses ke rumah sakit tertutup.(faj)